Semiotika Modern: Saussure

Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut signifikasi

Pada artikel ini admin akan membagikan sebuah artikel jurnal yang membahas tentang pemikiran tokoh semiotika modern, buat sobat tweeters yang memerlukan dokumen aslinya bisa mendownloadnya melalui link yang tertera di daftar pustaka pada akhir pembahasan.

Semiotika Sausssure

Ferdinand De Saussure merupakan salah satu ahli yang mengkaji semiotika, juga dikenal sebagai bapak strukturalisme dan linguistik modern. Semiotika menurut Saussure adalah kajian mengenai tanda dalam kehidupan sosial manusia, mencakup apa saja tanda tersebut dan hukum apa yang mengatur terbentuknya tanda. Hal ini menunjukkan bahwa tanda dan makna dibalik tanda terbentuk dalam kehidupan sosial dan  terpengaruhi oleh sistem (atau hukum) yang berlaku di dalamnya.  

Ferdinand De Saussure di anggap sebagai tokoh sentral dalam semiotika , dia adalah orang pertama yang menggunakan istilah “semiology” (Erofa) “semantics” (Amerika), yaitu ilmu tentang tanda (sign) dan penggunaannya dalam masyarakat.

Ferdinand De Saussure lahir di Jenewa, 26 November 1857. Dia merupakan orang swiss dan dia dikenal sebagai bapak Linguistik modern. Menurut Ferdinand De Saussure sign/tanda berawal dari linguistic atau bahasa atau visual sign. Saussure juga menyebutkan bahwa sign/tanda merupakan segala sesuatu yang memiliki makna, relasi antara “konkrit” dengan “abstrak”, relasi antara “bentuk (form)” dengan “makna (meaning)”, relasi antara “imaji suara (sound-image)” dengan “konsep (concept),” dan relasi arbitrer maupun motivated.  Semiotics Saussure terkenal dengan konsep Diadik/Dikotomi (tanda terdiri dari dua unsur) jadi unsur itu memberi tanda atau sesuatu yang memberi makna.   

Dalam teori ini semiotic dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda dilihat sebagai bentuk/wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan/atau nilai-nilai yang terkandung di dalam karya arsitektur.

Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut signifikasi. Semiotika signifikasi adalah system tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu.

Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut.  Menurut Saussure, tanda terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. 

Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi Saussure disebut referent. 

Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan object untuk signifier, bedanya Saussure memaknai objek sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan. Contoh: ketika orang menyebut kata anjing (signifier) dengan nada mengumpat maka hal tersebut merupakan tanda kesialan (signified). 

Begitulah, menurut Saussure, Signifier dan signified merupakan kesatuan, tak dapat dipisahkan, seperti dua sisi dari sehelai kertas (Sobur, 2006).

Tiga pembentukan Sign menurut Saussure:

1. Oral-Visual Sign

Konsep disini merupakan sesuatu apa yang telah kita konsepkan di dalam otak kita atau yang di bayangkan didalam otak. Misalnya kita mendengar suara yang mengatakan “rumah” otomatis otak kita mengonsep rumah dipikiran kita “ itu loh rumah tempat aku tinggal , tempat aku pulang “ itu yang dinamakan konsep.

Oral-Visual Sign

Objek : bendanya yang dibayangkan dalam otak. 

Misalnya: suara+objekObjek : bendanya yang dibayangkan dalam otak.

Misalnya: suara+objek

Jadi ketika kita mendengar suara dari kata rumah otomatis kita membayakan benda seperti rumah didalam otak kita.

Oral-Visual Sign 2

Jadi bunyi yang terdengar seperti kata “duaaarr” dapat kita representasikan sebagai bunyi dari bom. Perbedaan antara konsep dan objek adalah jika konsep berbicara tentang fungsinya atau  nilainya sementara objek membayangkan bendanya.


2. Written Sign

Written Sign

Tulisan “kucing” bisa merepresentasikan dalam pikiran kita bahwa kucing merupakan binatang yang lucu itu disebut sebagai konsep. Sedangkan jika kita membaca tulisan kata kucing ini kita langsung membayangkan gambar kucingnya atau bentuk kucingnya itu termasuk kedalam objeknya. Tulisan dan konsep akan membentuk tanda tetapi tidak harus konsep, bisa jadi itu adalah objek.


3. Visual Sign

Proses pembentukan sign yang terakhir diberi nama Visual Sign

Visual Sign

Dari penjelasan diatas merupakan 3 pembentukan sign bisa berupa audio sign, written sign dan visual sign. Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi Saussure disebut “referent”. Hampir serupa dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan object untuk signifier, bedanya Saussure memaknai “objek” sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan.

Demikian pembahasan kali ini semoga bisa bermanfaat, buat kalian yang ingin mendownload sumber ataupun file asli jurnalnya, bisa klik download melalui tautan di bawah ini.

Selain itu terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ahmawati Wulansari, Rivaldi Abdillah Setiana Saida Husna Aziza (Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati) yang telah menafsirkan pemikiran tokoh semiotika modern pada artikel jurnal ini (P-ISSN 2722-4775 E-ISSN 2722-4120)

Daftar Pustaka:

Wulansari, R., Setiana, R. A., & Aziza, S. H. (2020). Pemikiran Tokoh Semiotika Modern. Textura, Volume  1 No.1, 48-62. Retrieved from http://jorunal.piksi.ac.id/indek.php/TEXTURA/article/donwload/273/183/&ved=2ahUKEwjtsM2e5_vyAhWf8HMBHQ9wD-wQFnoECAQQAQ&usg=AOvYaw3eSM6OYi1HLxDPLt3j4H5P

Bila ada hal-hal yang kurang jelas, silakan bertanya melalui kolom komentar, aaupun juga bisa berdiskusi langsung dengan admin dengan mengakses menu atau halaman narahubung.

Baca Juga:

Tentang Penulis

Hidup adalah untaian makna dari kata yang ditulis semesta

Posting Komentar

Mari kita diskusikan bersama...
Gunakanlah kata-kata yang sopan, dengan tidak menggunakan unsur-unsur kekerasan, sara, dan menyudutkan seseorang. Terima Kasih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
[]