Mengenal Keterkaitan Morfologi Dengan Cabang Ilmu Lain (Fonologi, Etimologi, Leksikologi, Sintaksis, Pragmatik)

Morfologi merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lain, diantaranya fonologi, etimologi, leksikologi, sintaksis, dsb.

Morfologi merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lain, yang masih berada dalam ruang lingkup kajian linguistik, diantaranya etimologi, leksikologi, sintaksis, dan pragmatik, lalu sejauh apa sih kaitannya serta kesamaan nya dan apa yang membedakan morfologi dengan cabang ilmu linguistik lain? Simak ulasan selengkapnya.

Kaitan Morfologi Dengan Cabang Linguistik Lainnya

Buat kalian yang mau download ebook Morfologi bisa klik link download di bawah postingan.

Kaitan Morfologi dengan Fonologi

Keterkaitan morfologi dengan fonologi yang diberi istilah morfofonemik. Secara konseptual, morfofonemik merupakan sebuah kaidah. Bloomfield (1933) sebagaimana diintisarikan oleh Lass (2011: 70-72) mengemukakan bahwa terminologi morfofonemik merujuk kepada kaidah-kaidah mutasi: a) satu bunyi yang dapat merubah satu bunyi ke bunyi lain, atau mengganti satu bunyi dengan yang lainnya; b) proses perubahan bunyi sebagai akibat bertemunya dua unsur bahasa pembentuk sebuah kata; c) adanya hubungan khusus antara dua fonem atau lebih, karena hubungan itu sebagian tergantung kepada, atau dapat diperkirakan dari. Chaer (2008: 43) menjelaskan morfofonemik adalah suatu kajian disejajarkan secara konseptual dengan terminologi morfonologi atau morfofonologi.

Morfofonemik adalah kajian mengenai terjadinya perubahan bunyi atau fonem sebagai akibat dari adanya proses morfologi, baik proses afiksasi, reduplikasi maupun komposisi. 

Kaitan Morfologi dan Etimologi

Etimologi adalah penyelidikan mengenai asal usul kata serta perubahan-perubahannya dalam bentuk dan makna, Kridalaksana (2011: 47). Misalnya, menurut hasil pengamatan penulis, dalam kamus Bahasa Indonesia yang terbit sebelum tahun 2012-an terdapat kata tablet bermakna ‘pil atau obat’; tetapi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi memperkenalkan konsep baru bahwa kata tabletbermakna ‘sistem operasi komputer yang berbasis linux untuk bertelepon’. Di samping, kata telepon, ada kata telepon pintar, telepon genggam, telepon seluler, telepon rumah. Selain itu ada kata sel dan ada juga kata seluler. Di samping kata unduh, ada kata mengunduh; di sisi lain, ada kata unggah, mengunggah, dan ada pula kata unggas.

Gejala bahasa seperti di atas tampak ada perubahan makna dari tablet ‘pil’ menjadi tablet bermakna ‘perangkat komputer’, perubahan bentuk dari sel menjadi seluler. Perubahan-perubahan itu dapat dikatakan hanya terjadi pada kata itu saja, artinya peristiwa itu bersifat khusus, bagaimana hal itu dapat terjadi? Bagaimana asal usulnya? Pertanyaan ini dijawab menggunakan disiplin etimologi. Ditinjau dari morfologi, gejala bahasa seperti itu dipandang sebagai peristiwa umum yang terjadi dalam sistem bahasa. Keterkaitan, antara morfologi dan etimologi terletak pada cara menghadapi kata sebagai suatu bentuk. Kata tablet merupakan bentuk umum menurut morfologi, sedangkan menurut cara pandang etimologi kata tablet bersifat khusus, yang dapat ditelusuri asal usulnya. 

Persoalan serupa terjadi pada ranah politik, hasil pengamatan penulis dan pengalaman sehari-hari ketika menjelang pemillu presiden, yakni pada rentang waktu pemilihan presiden RI yang baru saja berlangsung pada akhir Juli hingga awal bulan Agustus 2014, terdapat kata coblos, 

coblosnya, dicoblos, mencoblos, coblosan, pencoblosan. Di samping itu, ada kata uang, uang rakyat, ada pula kata politik uang. Gejala bahasa seperti di atas tampak ada perubahan makna dari tablet ‘pil’ menjadi tablet bermakna ‘perangkat komputer’, perubahan bentuk dari sel menjadi seluler.

Kaitan Morfologi Dengan Leksikologi

Leksikologi adalah cabang linguistik yang mempelajari leksikon, Kridalaksana (2011: 114). Leksikon atau kosakata memiliki beberapa batasan antara lain: 1) komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; 2) kekayaan kosakata suatu bahasa; 3) daftar kata yang disusun seperti kamus dengan penjelasan yang singkat. 

1) Android honeycomb adalah sejenis tablet berukuran layar besar’. Misalnya: Honeycomb merupakan sejenis tablet yang multi prosesor dan memiliki akselerasi perangkat keras untuk desain grafis. (Amperiyanto, 2014: 4) 

2) ‘Peranti lunak dalam ranah properti untuk membuat animasi desain rumah yang berupa simulasi berkualitas bagus’. Misalnya: Virtual reality salah satu perangkat bantu pemodelan desain bangunan. (Sastra, 2014: 13) Leksikologi dan morfologi merupakan disiplin ilmu lingustik yang sama-sama menyoroti kata sebagai objek kajian. Perbedaan di antara keduanya, kalau morfologi mempelajari makna kata, yang muncul karena peritiwa gramatik, (grammatical meaning). Suatu peristiwa yang menunjukkan hubungan unsur-unsur bahasa, seperti hubungan morfem akar dengan morfem terikat untuk membentuk satuan yang lebih besar yakni kata. 

Sedangkan leksikologi mengkaji arti yang terkandung dalam kata yang disebut arti leksikal (lexical meaning). Contoh dalam ranah kedokteran dalam Lumbantobing (2013: 18-19) misalnya: selain kata ekstensi terdapat kata diekstensikan. Kedua kata tersebut masing-masing memiliki arti leksikal. Kata ekstensi memiliki arti ‘tungkai diluruskan’, dan kata diekstensikan berarti ‘pasien yang sedang berbaring kedua tungkainya diluruskan’. 

Kaitan Morfologi dan Sintaksis

Sintaksis merupakan tataran gramatika sama dengan morfologi. Perbedaannya, sintaksis mempersoalkan pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atas satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa. (Kridalaksana, 2011: 179). Satuan terkecil analisis sintaksis adalah kata, sedangkan morfologi satuan terbesar analisisnya adalah kaat. Contoh: Bila pupil mengecil hal ini disebut miosis, dan bila pupil membesar atau melebar disebut midriasis. Otot polos yang mengecilkan pupil disarafi oleh serabuti parasimpatis, sedangkan otot yang melebarkan pupil pupilodiator disarafi oleh serabut simpatis torakolumbal. (Lumbantobing, 2013: 41). Hubungan antar kata yang membentuk kalimat di atas menjadi fokus telaah sintaksis, sedangkan pembentukan kata seperti kata: disarafi, pupil, mengecil, serabuti serabut merupakan objek kajian morfologi.

Kaitan Morfologi dengan Pragmatik

Pragmatik merupakan kajian yang memberlakukan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi; atau aspek-aspek pamakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran. Titik singgung antara pragmatik dengan morfologi adalah sama-sama mempersoalkan makna satuan bahasa. Contoh: Pertanyaan diajukan oleh penutur 1 (disingkat P1): Bagaimana mewujudkan ketahanan pangan nasional? Kalimat jawaban disampaikan oleh penutur 2 (disingkat P2): Perlu ada langkah inovasi teknologi. Inovasi dilakukan dalam upaya meningkatkan produktifitas pertanian dengan cara mengembalikan daya dukung lahan dan mengeliminasi penggunaan sarana pertanian sintetis, seperti pupuk kimia dan pestisida kimia. (Suswono, 2012:14) 

Telaah pragmatik mempersoalkan maksud dan maknadibalik ujaran, atau teks. Pertanyaan yang diajukan oleh P1 kepada P2 memperlihatkan ada maksud atau ujaran itu mengandung informasi indeksal, yaitu tuturan itu disampaikan oleh seorang yang mengetahui bahwa ketahanan pangan nasional dari aspek teknologi belum memadai sehingga hasil panen pangan menurun. Morfologi tidak mempersoalkan maksud ujaran tetapi mempersoalkan pembentukan kata dan makna seperti: inovasi teknologi, dilakukan, meningkatkan, produktifitas pertanian, mengembalikan daya dukung lahan, mengeliminasi, penggunaan, pertanian sintetis, pupuk kimia, pestisida kimia. 


Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menjawab apa yang menjadi keinginan kalian. Artikel ini juga sengaja dibuat dalam upaya persiapan UTS, semoga kalian juga dapat menginterpretasikan apa kesamaan dan perbedaan antara morfologi dengan etimologi, lalu juga dengan leksikologi dan seterusnya. Terima kasih.

Baca Juga:

Tentang Penulis

Hidup adalah untaian makna dari kata yang ditulis semesta

Posting Komentar

Mari kita diskusikan bersama...
Gunakanlah kata-kata yang sopan, dengan tidak menggunakan unsur-unsur kekerasan, sara, dan menyudutkan seseorang. Terima Kasih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
[]